Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten
Purwakarta, akan memeriksa kesehatan hewan kurban di Pasar Hewan Ciwareng, Desa
Ciwareng Kecamatan Babakan Cikao. Layanan kesehatan hewan kurban pun bisa
dipanggil langsung ke lokasi peternakan warga.
Kepala Disnakan Purwakarta, Heri Heryawan mengatakan,
pihaknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan. Itu untuk memastikan
hewan kurban di Purwakarta layak dan memenuhi standar potong. "Pemeriksaan
H-7 Idul Adha, kita rutin setiap mau Idul Kurban hewan yang ada disini
diperiksa kesehatannya," katanya, melalui pesan singkat, Senin (29/8).
Setiap musim Idul Adha, kata dia, pasokan sapi atau kerbau
di Pasar Hewan Ciwareng dipastikan meningkat. Peningkatan terjadi lantaran
sejumlah penjual membawa lebih banyak hewan kurban. Di Pasar Hewan Ciwareng
jika hari-hari biasanya, jumlah hewan hanya dikisaran 400 sampai 600 ekor,
namun di musim kurban jumlahnya sampai seribu ekor. Pasokan hewan yang masuk ke
Purwakarta sendiri berasal dari beberapa daerah di pulau Jawa dan luar pulau
Jawa. Di Jawa Barat Pasar Hewan Ciwareng termasuk yang terbesar, wajar saja
bila penjual dan pembeli setiap Senin-nya selalu ramai. Untuk memastikan hewan
yang masuk dan keluar Purwakarta sehat, maka dilakukan pemeriksaan rutin. Pihak
Disnakan pun memasang label sehat untuk hewan yang sudah diperiksa dan
dinyatakan sehat. Namun tetap saja ada hewan yang terserang penyakit ringan.
Seorang penjual Sapi asal Lampung Rianto (30), sengaja
setiap pekan membawa hewannya ke Purwakarta untuk dijual. Menurutnya,
Purwakarta menjadi pasar hewan terbesar di Jawa, jadi ia langganan ke
Purwakarta. Ia bersama rombongan lain membawa beragam jenis sapi, salah satunya
yang ia bawa ialah Sapi jenis peranakan ongol (PO) dengan berat 6 kuintal. Ia
banderol sapinya dengan harga Rp27 - Rp35 juta. Harganya lebih mahal bila
dibandingkan tahun sebelumnya atau hari-hari biasa. "Kalau tidak habis
terjual dibawa pulang lagi," tutupnya. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar