Petani Tebu |
SURABAYA – Ribuan petani tebu di Jawa Timur melakukan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jl Pahlawan, Surabaya, Senin (16/8). Mereka menyampaikan tuntutan kepada Pemprov Jatim agar menutup salah satu pabrik gula di Lamongan yang dinilai merugikan petani tebu.
Para demonstran juga menyampaikan penolakan impor gula
mentah yang dilakukan pabrik tersebut. Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat
Indonesia, Arum Sabil, mengatakan, beberapa waktu lalu terdapat pabrik gula
baru yang akan didirikan di Lamongan.
Menurutnya, pemilik pabrik tersebut sudah berjanji di depan
Gubernur, para petani, DPR dan Polda jika pabrik tersebut akan digunakan untuk
menggiling tebu. Namun kenyataannya, pabrik tersebut diduga digunakan sebagai
kedok impor gula mentah bukan untuk menggiling tebu.
“Tuntutan kami sederhana, kami minta pak Gubernur, sebagai
garda terdepan untuk membela petani dari Jatim sebagai pemasok hampir 50 persen
kebutuhan gula nasional, agar Gubernur dan DPR menutup pabrik gula tersebut.
Dan jangan sampai berdiri pabrik gula yang sejenisnya, karena ini berbahaya,”
katanya.
Ribuan demonstran tersebut ditemui langsung oleh Wakil
Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Gus Ipul, sapaan akrabnya, berjanji akan
menyampaikan aspirasi para petani terkait penolakan impor gula mentah yang
dilakukan oleh salah satu pabrik gula yang beroperasi di Lamongan, kepada
pemerintah pusat.
“Jika berdasarkan investigasi dan penyelidikan pabrik gula
tersebut memang terbukti menyalahi prosedur maka kami akan segera menyampaikan
hal ini ke pusat. Karena yang memberikan ijin adalah pemerintah pusat melalui
Kementrian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” ungkap
Gus Ipul.
Gus Ipul menyatakan, sekecil apapun aspirasi petani tebu
harus didengarkan. Sebab produksi gula di Jatim saat ini mengalami surplus
namun impor gula masih tetap tinggi. Menurutnya, berdasarkan informasi awal
berdirinya pabrik gula itu bertujuan untuk mengurangi impor gula dan mengambil
tebu rakyat.
“Sebagai informasi produksi gula di Jawa Timur tiap tahun
mencapai 1,25 juta ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi gula di Jatim sekitar 650
ribu ton sehingga di Jawa Timur surplus gula 600 ribu ton lebih,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar