Mengurangi konsumsi garam sebagai salah satu cara diet memang penting. Namun bukan berarti Anda tidak mengkosumsinya sama sekali bukan? Apalagi mineral yodium berperan penting dalam pembentukan hormon thyroid untuk mengatur mekanisme pengontrolan energi. Kekurangan mineral yodium dapat menyebabkan penyakit Hypothyroidism dengan gejala keletihan hebat, lambat berpikir, depresi, dan naiknya berat badan. Tetapi memilih garam beryodium memang gampang-gampang susah. Umumnya garam sudah terbungkus rapi dan kita tidak dapat menentukan kandungan yodium dengan hanya melihat atau mengecap rasanya.
Hal ini memang sulit dilakukan, karena garam pada umumnya sudah terbungkus rapi dan kita tidak dapat menentukan beryodium atau tidak dengan hanya melihat atau mengecapnya.
Dengan demikian, salah satu tahap awal adalah membeli merk tertentu dalam jumlah sedikit atau bungkus kecil saja dulu, untuk dilakukan uji kandungan yodium.
Cara yang paling mudah untuk menguji kandungan yodium dalam garam adalah dengan menggunakan cairan uji, yang saat ini banyak digunakan adalah “Iodina test.” Hanya dengan tiga tetes cairan uji, kita dapat mengetahui garam tersebut mengandung yodium cukup atau tidak cukup.
Namun demikian, ternyata cairan uji tersebut tidak tersedia di pasaran bebas. Alat uji yodium saat ini baru dapat kita lihat di Puskesmas, itupun belum seluruh puskesmas memilikinya.
Selain itu, apakah mungkin kita melakukan uji yodium pada saat kita membeli garam?
Berikut ini tips untuk memilih garam beryodium, yang dapat disosialisasikan ke masyarakat:
1) Pilihlah garam yang dikemas dan berlabel “Garam Beryodium”, ada nomor MD atau SP, isi/berat kemasan, kandungan yodium 30-80 ppm, nama produsen.
2) Pilihlah kemasan yang rapi dan tidak rusak.
3) Pilihlah garam yang putih dan kering, tidak lembab atau basah.
4) Beli sedikit dulu (kemasan kecil) untuk diuji di rumah, kalau perlu beberapa merk, untuk pegangan dalam pembelian selanjutnya.
5) Hindari memilih garam bata/briket apalagi yang tidak dikemas, kecuali telah anda uji pada setiap bagian (luar dan dalam) dan hasilnya cukup.
6) Apabila sudah dilakukan uji terhadap merk tertentu, pembelian selanjutnya tidak perlu lagi dilakukan uji.
7) Pilihlah kemasan kecil agar penyimpanan di rumah tidak terlalu lama, untuk menghindari proses pelembaban akibat terbukanya kemasan.
Mudah-mudahan tips di atas dapat membantu masyarakat dalam memilih garam beryodium yang berkualitas baik, sebagai upaya pencegahan timbulnya masalah gangguan akibat kurang yodium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar