Minat masyarakat, khususnya generasi muda
untuk menjadi petani semakin menipis. Rendahnya minat menjadi petani lantaran
citra profesi petani yang identik dengan kemiskinan.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian
Pertanian, Siswoyo mengatakan, perlu rebranding (pencitraan ulang) tentang
profesi petani. Menurut dia, Kementerian Pertanian sedang melakukan program
untuk pencitraan tersebut.
"(Profesi) petani sekarang kurang
menarik karena dia bukan pembuat harga, tapi penerima harga. Selain itu,
jaringan pemasar yang panjang yang ujungnya merugikan petani. Itu harus
diperpendek," katanya dalam acara Ulasan Kajian Studi Regenerasi Petani
Indonesia 2016, dan Peluncuran Duta Petani Muda 2016 di Bakoel Koffie.
Dia menilai, kebutuhan dasar untuk
mengatasi persoalan darurat regenerasi tani Indonesia adalah dengan pendekatan
dalam bidang pendidikan. Program Pertumbuhan Wirausaha Muda Pertanian menjadi
salah satu bentuk upaya pihaknya untuk mengubah pola pikir masyarakat, dan
menciptakan regenerasi petani, sekaligus menciptakan wirausaha tani.
Sehingga, dalam program tersebut peserta
tidak dituntut untuk dapat mengolah lahan. Program akan lebih ke arah
membimbing, mengawal generasi muda mengembangkan sektor pertanian dengan segala
pendekatan.
"Kita didik, latih, magang-kan, beri
stimulan modal, mereka kita kawal selama tiga tahun. Diharapkan pada tahun
ketiga mereka sudah mandiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar