Padi Organik – Indonesia adalah negara
dengan banyak gugusan pegunungan berapi. Sebuah potensi luar biasa yang negara
miliki. Potensi apa? Banyak sebenarnya, dari energi alternatif sampai potensi
pertanian organik. Pada kali ini sanderm
akan mencoba membahas pertanian terutama pertanian padi organik.
Apa yang dimaksud dengan organik? Organik
adalah istilah dari penggunaan atau pemanfaatan segala hal yang dihasilkan oleh
alam dan berlangsung secara alami. Ada istilah makanan organik, sayur organik,
pupuk organik, pakan organik dan banyak sekali istilah yang merujuk kata
organik. Bahkan sekarang sudah ada Komunitas Organik Indonesia yang eksis
mengenalkan makanan dan hasil pertanian organik.
Sebelum kita masuk pada pembahasan bertani
padi secara organik, akan diuraikan tentang latar belakang penulis menulis
artikel ini.
Kebutuhan padi/beras yang semakin hari
semakin banyak, program pemerintah yang ingin mewujudkan swasembada beras,
penurunan kesehatan masyarakat akibat penggunaan bahan-bahan kimia dalam
pertanian, serta rusaknya tanah pertanian akibat berlebihan menggunakan pupuk
kimia. Kurang lebih itulah alasan yang mendasari artikel ini.
Bertani padi organik?. Apa itu padi
organik, dan Kenapa harus organik ? dan bagaimana caranya. Artikel ini akan
berusaha menjelaskan sejelas-jelasnya tentang apa saja yang berhubungan dengan
padi organik. Pada tahun 2000 padi organik sudah mulai dikembangkan di Kab
Sragen dan masih berjalan sampai sekarang. Ini disebut-sebut sebagai cikal
bakal berkembangnya padi organik di Indonesia setelah terjadi hegemoni pupuk
kimia di zaman orde baru.
Bertani padi organik?. Untuk sebagian
masyarakat yang hanya mementingkan hasil semata, tanpa mementingkan kualitas,
bertani padi organik pasti tidak akan menghasilkan keuntungan yang besar. Namun
bagi para penggiat lingkungan dan pecinta makanan sehat, padi organik menjadi
hal yang selalu dicita-citakan. Memang pada kenyataanya bertani padi organik
kurang menghasilkan namun padi organik yang sudah tersertifikasi dapat dijual
dengan harga yang mahal.
Apa sebenarnya padi organik itu? Menurut
IRRI (2007) menyebutkan bahwa padi organik adalah padi yang disahkan oleh suatu
badan independen, ditanamdan diolah menurut standar yang telah ditetapkan. Pada
umumnya padi organik harus memenuhi persyaratan berikut:
• Tidak
menggunakan pestisida dan pupuk kimia sepanjang budi daya dan pengolahannya.
• Kesuburan
tanah dipelihara secara alami, antara lain melalui penanaman tanaman penutup (cover
crop) dan penggunaan pupuk kandang yang dikomposkan serta sisa tanaman.
• Tanaman
dirotasikan untuk menghindari penanaman komoditas yang sama secara
terus-menerus.
• Pemanfaatan
bahan nonkimia, seperti musuh alami untuk menekan serangan hama dan penyakit
tanaman serta penyebaran jerami untuk menekan gulma.
Untuk mengatur produksi dan konsumsi padi
organik oleh masyarakat beberapa negara menerapkan aturan yang ketat. Kurang
lebih seperti di bawah ini :
1. Produksi
bebas dari pestisida dan pupuk kimia dan bebas dari organisme rekayasa genetik
(GMO genetically
modified organism).
2. Kualitas
air dan tanah untuk produksi komoditas terpelihara dengan baik.
3. Konservasi
biodiversitas serta pemeliharaan keseimbangan dan keberlanjutan sistem
ekologis.
4. Fitosanitari
dan peduli akan kesehatan petani dan konsumen.
5. Pencegahan
ledakan hama dan penyakit tanamanmelalui peningkatan kesehatan tanaman.
6. Sertifikasi
dan produk yang dapat ditelusuri.
Kenapa Padi organik? Meleknya masyarakat
modern terhadap kesehatan dan lingkungan hidup menjadikan mereka mulai mencari
makanan yang sehat dan ramah lingkungan. Beras adalah makanan pokok kita
masyarakat Indonesia.
Ada Beberapa metode yang ditemukan untuk
mengembangkan padi organik, yang tersohor seperti SRI (Systemof Rice
Intensification), sejarah sistem ini di teliti oleh Fr. Henri de Laulanie pada
tahun 1983. Lalu berkembang di tahun1999 dan di kembangkan secara profesional
di tahun tersebut.
Seperti apa metode SRI itu ?
Dasar dari metode SRI adalah pada pola sistem
penanaman dan pemupukan. Pola SRI sebenarnya sudah di adopsi hampir semua
petani di Indonesia, namun terjadi perbedaan yaitu pada proses pemupukan dan
waktu penanaman. Jika pada metode SRI pemupukan menggunakan bahan-bahan organik
dan tidak terjadi eksploitasi tanah secara berkelanjutan. Sedangkan petani kita
akan memupuk tanaman padi menggunakan pupuk kimia. Untuk lebih jelasnya
silahkan simak metode sri yang saya rangkum di bawah ini :
Sistem Pertanian Padi Organik, meliputi :
pengolahan lahan (mendaur ulang bahan organik dan unsur hara), Pembenihan, Pola
tanam (rotasi tanaman dan tumpangsari), dan pengendalian hama penyakit
(pengendalian hayati dan mekanik) serta penggunaan faktor produksi (bibit
lokal, pupuk organik, pestisida hayati, tenaga kerja, dan ternak), terakhir
adalah pemanenan padi.
Pengolahan Lahan
Penyiapan lahan sawah untuk pertanian
organik dengan pola tanam SRI hampir sama dengan pada metoda konvensional.
Proses awal pengolahan lahan adalah dengan dibajak (Jawa: di wluku) untuk
membalikkan tanah dan memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan, sebelumnya
lahan digenangi air minimal 3 hari agar tanahnya menjadi lunak.
Proses ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan kerbau atau sapi maupun secara modern dengan traktor. Setelah
pembajakan pertama lahan sawah dibiarkan tergenang beberapa hari dan kemudian
dilakukan pembajakan kedua. Kedalaman dari pelumpuran lahan sebaiknya kedalaman
pelumpuran tersebut setidaknya mencapai 30-40 cm. semakin dalam maka akan
semakin baik.
Pembenihan
Benih diseleksi dengan bantuan penggunaan
air garam dan telur ayam. Lho kok, telur dan garam, berikut penjelasanya:
Nah, Telur dan air garam akan di padukan
untuk memilih benih padi yang unggul.Pilihlah telur ayam yang bagus,
kriterianya adalah tenggelam didalam air. Namun bila air diberi garam yang
cukup lalu diaduk maka telur yang bagus itu akan mengapung. Bila telur belum
mengapung maka tambahkan lagi garamnya sampai telur ini mengapung. Air garam
yang sudah mampu mengapungkan telur dapat digunakan untuk seleksi benih,
langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Masukkan
benih ke dalam air garam dan pilih hanya benih yang tenggelam, Buang gabah yang
mengapung.
2. Benih
hasil seleksi dicuci dengan bersih sampai kadar garamnya hilang, Cuci dengan
air yang mengalir.
3. Benih
yang sudah bebas dari garam direndam dalam air biasa selama sekitar 24 jam;
4. Setelah
benih direndam, kemudian lakukan pemeraman selama sekitar 36 jam yaitu benih di
bungkus dengan karung goni atau kain yang basah. Dalam keadaan basah lalu
disimpan ditempat yang hangat misalnya di dapur asalkan kainnya tetap dijaga
basah dan lembab.
5. Setelah
berkecambah atau muncul akar pendek, benih siap disemai atau ditebar.
6. Tebar
di lahan yang sudah di olah dengan diatur komposisi airnya, pada saat
penebaran, usahakan air tidak terlalu banyak. Biarkan padi separuh terkena
tanah dan separuh tertanjap di tanah yang basah. Usahakan perbandingan kompos
dan tanah yaitu 1:1 pada tanah pembenihan. Tebar benih merata dan usahakan
tidak bertumpuk, tapi merata misalnya dengan jarak antar benihkurang lebih 5
mm.
7. Tebarkan
abu arang dari arang tungku secara merata diatas tebaran padi. Fungsinya agar
pada saat pengambilan /penyemaian mudah dan tidak terputus.
8. Benih
kemudian disemai pada umur 8-14 hari, yaitu pada saat memiliki 2 helai daun.
Cara Penanaman dan Pemeliharaan Padi
Organik
Sebelum benih di tanam
Jika petakan sawah masing – masing (ukuran
3,5 x 3,5 m2 ) ditanami padi, maka jarak tanam 40 cm x 40 cm dengan satu benih
setiap lubangnya (Uphoff, 2004). Untuk ukuran petakan lebih besar, ukuran tanam
tetap sama. Yang membedakan hanya jumlah pupuk organik yang akan di berikan.
Benih dipindahkan pada saat berumur 12 hari
dengan jumlah daun dua helai.
Sawah dialiri air hingga macak–macak dengan
ketinggian air maksimal dua cm. 4_Penyiangan dilakukan sebanyak empat kali
selama masa musim tanam.
Proses pengendalian hama dilakukan secara
mekanik dengan mengontrol langsung keberadaan hama setiap harinya, dan langsung
membuang jika ditemukan hama.
Pemupukan : Penerapan pertanian padi
organik membutuhkan kompos dalam jumlah yang sangat besar sekitar 5-10 ton/ha
(Aktaviani & Syamsudin, 2008). Kebutuhan materi organik untuk pembuatan
kompos dapat dipenuhi petani dengan membeli kotoran hewan atau materi organik
lainnya dari peternakan.
Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan setelah 30-35
hari setelah tanaman padi berbunga. Panen tergantung jenis varietas padi yang
di tanam, setiap varietas padi akan berbeda waktu pemanenanya.
Metode SRI hanya salah satu dari banyak
metode yang ada. Pada prinsipnya budidaya padi organik menitik beratkan pada
penggunaan pupuk alami seperti pupuk kandang. Selain itu diusahakan benih yang
digunakan juga merupakan benih yang diperoleh dari pembenihan secara organik.
Perbedaan padi organik dan padi non organik
sebenarnya sangat susah dibedakan jika dilihat dari fisik, namun ketika diuji
laboratorium lebih lanjut akan tampak perbedaan dalam komposisi kandungan
nutrisi di dalam beras yang dihasilkan.